BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Di zaman sekarang ini, sering kita
jumpai sekolah-sekolah dibangun. Baik yang ada dipedesaan maupun yang ada di
perkotaan. Sekolah-sekolah didirikan dari suasta maupun dari negeri. Tinggal
minat dan kemampuan siswalah yang dapat memaasukkan merekan kedalam sekolah
faforitnya. Disisih lain banyak juga sekolah yang tidak dipandang oleh
masyarakat. Dikarenakan, fisik dari gedungnya yang tidak layak huni, sampai
pada potensi guru dalam sekolah tersebut.
Sekolah-sekolah unggulan yang dicari
oleh orang sekarang ini adalah sekolah yang berdedikasi tinggi, mulai dari
fisik gedungnya yang mewah sampai pada hasil kompetensi lulusan siswanya yang
bagus. Bila sebuah sekolah, ketinggalan akan hal itu banyak orang akan
meninggalakannya. Sehingga sekolah-sekolah haruslah pandai-pandai dalam
menyiasati hal ini. Mulai dari penataan gedung hingga memperbaiki kurikuluam
yang ada di sekolahnya. Dikarenakan dengan kurikukum ini akan menjadikansebuah
esekolahan akan berdedikasi tinggi dan bisa menghantarkan siswa/siswinya pada
lulusan yang baik dan berdedikasi.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1. Apayang
mempengaruhi pengembangan kurikulum dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimanakah
ruang lingkup
manajeman kurikulum dan pembelajaran ?
1.3
TUJUAN
MAKALAH
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
memberi pengetahuan pada para mahasiswa dan atau yang bersangkutan, untuk
mengetahui tentang menejemen pendidikan disektor sekolah dan agar dapat
melaksanakannya dengan baik.
1.4 MANFAAT MAKALAH
Manfaat dari penulisan makalah ini
adalah seorang mahasiswa dan atau yang bersangkutan taentang menejemen
kurikulum bisa mengetahui dan memahami tentang menejemen kurikulum dan
menerpakannya dalam pengajaran atau disekolah dan atau sederajat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Yang mempengaruhi perkembangan kurikulum dalam proses
pembelajaran
Dalam kebijakan pendidikan nasional yang
diatur dalam uu sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 menyatakan
bahwa “ kurikulum adalah
seperangkatrencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelanggaraan pembelajaran unttuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan kurikulum mencangkup
perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaa kurikulum merupakan langkah
awal membangun kurikulum. penerapan kurikulum usaha mentransfer antara
perencanaan kurikulum ke tidakan operasional. Evaluasi merupakan tahap akhir
dari pengembangan untuk menemukan hasil-hasil pembeljaran dan hasil kurikulum.
Dalam mengembangan kurikulum tidak hanya melibatkan orang yag terkait langsung
dengan dunia pendidikan saja, tetapi juga banyak orang, seperti : politikus,
pengusaha, orang tua, serta unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan
dengan pendidikan. Dalam mengembangan kurikulum yang terkait dengan
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, maka harus menggunakan prinsip- prinsip yang telah
berkembang di kehidupan sehari-hari dan harus dipenuhi yaitu :
1. Berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didikdan
lingkungan.
2. Memperhatikan
keragaman karakteristikpeserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya, adat istiadat dan status
social.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan
dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh
dan berkesinambungan
6. Belajar
sepanjang hayat
7. Seimbang
antara kepentingan nasional dengan kepentingan daerah.
Dengan prinsip-prinsip diatas dapat
mengembangkan kurikulum yang dapat di implementasikan kedalam implementasi
kurikulum. DalamImplikasi
kurikulum dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
1. Karakteristik
kurikulum, yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan kejelasanya
bagi pengguna dilapangan
2. Strategi
implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti diskusi
profesi, seminar, penataran, loka karya, penyediaan buku kurikulum dan
kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan kurikulum dilapangan
3. Karakteristik
pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
guru terhadap kurikulum, serta kemampuan untuk merealisasikan kurikulum dalam
pembelajaran
(mulyasa, 2003:94 )
Mars (1980) mengemukakan tiga faktor
yang mempengaruhi implikasi kurikulum yaitu:
ü Dukungan
kepala sekolah
ü Dukungan
rekan sejawad guru
ü Dukungan
internal yang datang dari dalam diri guru sendiri
Adapun yang berpengaruh adalah guru
karena gurulah yang menjadi faktor penentu selain faktor yang lain. Dengan kata
lain, bila seorang guru bertugas dengan baik maka hasil implementasi kurikulum
akan baik pula.
Dalam garis besarnya implementasi
kurikulum berbasis kompetensi mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu:
ü Pengembangan
program
ü Pelaksanaan
pembelajaran dan
ü Evaluasi
Adapun penjelasannya sebagi berikut
a) Pengembangan
program
Pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) mencakup pengembangan program tahunan, program modul (pokok
bahasa), program mingguan dan harian, program pengayaan dan remidial, serta
program bimbingan dan konseling.
b) Pelaksanaan
pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Sehingga terjadi
perubahan perilaku ke aarah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak
sekali faktor yang mempengaruhiny, baik faktor internal yang datang dari dalam
individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan
c) Evaluasi
hasil belajar
Evaluasi hasil belajar dalam
implementasi kurikulum berbasis kompetensi dilakukan dengan penilaian kelas,
tes kemampuan dasar, penilaian akir suatu pendidikan dan sertifikasi, bench
marking, dan penilaian program.
Penjadwalan
implementasi
Jadwal implementasi digunakan sebagai
patokan dalam menilai kemajuan imlementasi. Pada program degan orientasi
trasformasi, penjadwalan mungkin mungkin merinci tanggal pertemuan untuk membicarakan
reaksi guru terhadap metodologi baru dan presepsi mereka terhadap kemampuan
siswa dalam mengadopsi program tersebut.
Tujuan lain dari penjadwalan adalah
memfasilitasi rangkaian kejadian dan mengalokasikan waktu yang tepat untuk
menyempurnakan tugas-tugas yang diperlukan. Perencanaan waktu dalam
implementasi diperoleh melalui analisis yang teliti dari program dan kebutuhan
guru-guru dalam mengimlementasikannya.
Tidakhanyaimplementasisaja,
tetapijugaharusadaevaluasidalamkurikulum yang ada.
Pengertian
Evaluasi Kurikulum
Pengertian evaluasi adalah salah satu
rumusan mengenai “evaluasi” mengatakan bahwa evaluasi adalah perbuatan
pertimbangan berdasarkan seperangkat karakteria yang disepakati dan dapat
dipertanggung jawabkan (Morrison). Dalam rumusan itu terdapat tiga faktor utama
yaitu : 1. Pertimbangan (judgment), 2. Deskripsi objek penelitian, 3. Kriteria
yang dapat dipertangungjawabkan (Oemar Hamalik, 1993 : 3)
Pertimbangan adalah pangkal dalam sebuah
keputusan. Membuat keputusan berarti menentukan derajad tertentu yang berkenaan
dengan hasil evaluasi. Pertimbangan membutuhkan informasi yang akurat dan
releven serta dapat dipercaya.
Deskripsi objek penelitian adalah
perubahan perilaku sebagai suatu produk suatu sistem. Perilaku harus
dijelaskan, dirinci dan dispesifikan sehingga dapat diamati dan diukur.
Kriteriya yang dapat dipertanggung
jawabkan adalah ukuran9ukuran yang akan digunakan dalam menilai objek. Kriteria
penilaian harus releven dengan kriteria keberhasilan, sedangkan kriteria
keberhasilan harus dilihat dalam hubunganya dengan sasaran program/kurikulum.
Menurut Marisson, kriteria penilaian harus memenuhi persyaratan (Oemar
Hamalik,1993:10)antara lain
:
1) Relevan
dengan kerangka rujukan dan
tujuan-tujuan evaluasi dan tujuan-tujuan program/ kurikulum
2) Diterapkan
pada data deskripsi yang releven dan menyangkut program atau kurikulum
Kegiatan
Evaluasi KurikulumBeberapa kegiatan evaluasi
kurikulum yang perlu dilakukan adalah :
1. Mengamati
hasil belajar siswayang bersifat khusus. Cirinya adalah:
a. Adanya
rumusan tingkah laku yang jelas
b. Rumusan
tujuan (tingkah laku) yang jelas tersebut dapat diukur dan dapat diamati
c. Tingkah
laku tersebut dapat diukur dengan alat ukur tertentu.
2. Menggunakan
alat evaluasi untuk menentukan kelemahan-keleaan, kebutuhan-kebutuhan dan minat
para siswa secara individual
3. Mendisain
pengajaran yng akan dilaksanakan
4. Mengadakan
penilaian secara terus menerus terhadap pelaksanaan pengajaran
5. Mengadakan
kontrol terhadap tingkah laku siswa yang diharapkan tercapai melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan
analisis terhadap perbedaan individual para siswa
b. Mengadakan
prosedur pengajaran dengan mempertimbangkan metode-metode yang dianggap paling
baik yang berlaku bagi penyelenggaraan pendidikan yang lainnya.
6. Mengadakan
perbaikan pengajaran. Hal-hal yang diperbaiki itu meliputi teori-teori (metode
pengajaran yang sistemtis) dengan cara menghimpun sejumlah pengalaman mengajar
lalu dievaluasi
Aspek-Aspek
yang Perlu Dievaluasi
Sehubungan dengan aspek-aspek yang akan
dievaluasi maka ditentukan pula kegiatan apa yang akan
dilakukan :
ü Evaluasi
terhadap tingkat ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan
ü Evaluasi
terhadap tugas-tugas pengajaran yang telah dilaksanakan
ü Evaluasi
terhadap rumusan materi (program) pengajaran
ü Evaluasi
terhadap keterlibatan orang tua dalam membantu putra-putranya dalam belajar
ü Mengadakan
kegiatan pengamatan
ü Studi
terhadap siwa-siswa yang menemui kegagalan belajar
ü Evaluasi
terhadap sistem penyajian (metode-metode mengajar yang digunakan dalam
menyajikan meteri pelajaran)
ü Studi
terhadap pemberian bimbingan kepada para siswa oleh guru
ü Studi
terhadap kemampuan para siswa secara perseorangan
2.2 Ruang lingkup manajeman kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh
terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Dalam penyusunan kurikulum membutuhkan
landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam. Jika ini tidak dilaksanakan maka akan berakibat fatal terhadap
kegagalan dari pendidikan itu sendiri, dan kegagalan terhadap proses
pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan mutu pendidikan di Indonesia.
Pada awal pengembangan kurikulum banyak
menggunakan konsep lama, dimana kurikulum hanya dipandang sebagai kumpulan isi
mata pelajaran atau daftar materi pokok yang ditawarkan ke peserta didik untuk
menyelesaikan suatu program belajar dalam satuan pendidikan tertentu. Namun
dengan otonomi pendidikan dan tuntutan perubahan jaman, perkembangan jaman,
daya saing yang tinggi, pengembangan kurikulum tidak hanya dipandang sedemikian
rupa tetapi lebih dipandang sebagai hal yang memiliki makna atau pengertian
yang cukup luas. Yaitu apa saja yang dialami oleh peserta didik, dan segala
yang diprogramkan sekolah dalam membantu mengembangkan potensi peserta didik
guna mencapai visi, misi, tujuan dan hasil yang diinginkan.
Dengan adanya otonom daerah dalam
pedidikan, maka daerah memiliki peran yang penting dalam mengembangkan
kurikulum dalam satuan pendidikan. Untuk mencapai mutu yang telah ditetpkan,
kurikulum memberikan arah dan pedoman yang jelas tentang proses pendidikan
mulai dari tujuan, konsep dan arah pembelajaran. Selain itu tanggung jawab
sekolah juga sangat diperlukan dalam hal pembentukan kurikulum sekolah. Namun
dengan perkembangan yang terus berkembang saat ini menimbulkan banyak macam
definisi kurikulum, sehingga masing-masing pendidik akan memiliki pengertian
kurikulum menurut pemahamannya sendiri. Padahal dari pengertian yang pendidik
pahami itu sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar didalam kelas maupun
diluar kelas. Berikut adalah definisi menurut
beberapa ahli kurikulum :
1. J.
Galen Saylor dan William M. Alexandar
Menjelaskan bahwa
segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah didalam maupun
diluar kelas, termasu kurikulum yang juga meliputi kegiatan ekstra-kurikuler.
2. B.
Othane Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shore
Memandang kurikulum
sebagai sejumlah pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak
dan pemuda, agar mereka dapat berpikir dan berbuat dengan masyarakat.
3. Dari
hasil diskusi yang telah dilakukan oleh para ahli, dapat diaktakan bahwa
pengertian dari kurikulum adalah sajumlah mata pelajaran yang harus ditempuh
murid untuk memperoleh ijazah. Dari pengertian ini mempunyai implikasi sebagai
berikut :
a. Kurikulum
terdiri dari sejumlah mata pelajaran.
b. Mata
pelajaran adalah sejumlah informasi atau oengetahuan yang seharusnya diketahui
olehpaserta didik.
c. Adanya
aspek keharusan bagi siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang sama.
Beberapa
pendekatan kurikulum dalam pembahasan dan penyusunan kurikulum:
1. Pendekatan
mata pelajaran.
Pendekatan
mata pelajaran yang bertitik tolak dari mata pelajaran. ( ilmu bumi, sejarah,
biologi)
2. Pendekatan interdislipliner.
Berbagai
gejala sosial dan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari ternyata
tidak mungkin ditinjau haya dari satu sisi saja.
3. Pendekatan
intregratif.
Bertitik
tolak dari suatu keseluruhan atau kesatuan yang bermakna dan terstruktur.
4. Pendekatan
system.
Suatu
totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen atau bagian.
Pengembangan kurikulum meupakan proses
prencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan
spesifik. Sedangkan untuk manajement kurikulum adalah segenap proses usaha
bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran dengan di titik
beratkan pada usaha dan meningkatkat kualitas interaksi belajar.
Sedangkan untuk konsep menejement
pembelajaran dapat diartikan sebagai proses mengelola yang meliputi kegiatan
perencanaan, pengorgnisasian, pengendalian, dan pengevaluasian kegiatan yang
berkaitan dengan proses membelajarkan si pembelajar dengan mengikutsertkan
faktor yang ada didalamnya guna untuk mencapai tujuan.
Pada dasarnya manajement pembelajaran
merupakan pengaturan semua kegiatan pembelajaran, baik dikatagorikan
berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan sebelumya. Sedang manajement
pembelajaran dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kegiatan yang perlu
dikelola oleh guru selama terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Managemen kurikulum adalah segenap
proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran dengan
dititik beratkan pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
v Kurikulum
dalam arti sempit sekali : jadwal pelajaran
v Kurikulum
dalam arti sempit : semua pelajaran baik teori maupun praktik
v Kurikulum
dalam arti luas : semua pengalaman yang diberikan kepada anak didik selama
mengikuti pendidikan.
Managemen Pembelajaran adalah proses
mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian
dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan si
pebelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor didalam guna mencapai tujuan.
Pada dasarnya managemen pembelajaran
merupakan pengaturan semua kegiatan pembelajaran baik kategori berdasarkan
kurikulum inti maupun penunjang.Tujuan
managemen Kurikulum dan pembelajaranyaitu :
Ø Untuk
mengelola perancangan kurikulum pembelajaran
Ø Untuk
mengelola implementasi kurikulum pembelajaran
Ø Untuk
mengelola pelaksanaan evaluasi kurikulum pembelajaran
Ø Untuk
mengelola perumusan penetapan kriteria dan pelaksanaan kurikulum kelas /
kelulusan.
Ø Untuk
mengelola pengembangan bahan ajar, media dan sumber belajar.
Ø Untuk
mengelola pengembangan ektrakurikuler dan ko kurikuler
Ø Untuk
mengelola penerapan uji coba atau merintis pembelajaran yang dicenangkan
pemerintah pusat.
Prinsip prinsip Managemen kurikulum dan Pembelajaran
² Produktivitas
Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan
kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam managemen kurikulum.
² Demokratisasi
Pelaksanaan managemen kurikulum harus
berdasarakan pada demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek
didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
² Kooperatif
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan
dalam kegiatan managemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari
berbagai pihak yang terlibat.
² Efektifitas
dan Efisiensi
Rangkaian kegiatan managemen kurikulum
harus mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan
kurikulum sehingga kegiatan managemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang
berguna dengan biaya, tenaga dan waktu yang relatif singkat.
Ruang
Lingkup Managemen Kurikulum dan Pembelajaran
1.
Perencanaan
2.
Pelaksanaan
3.
Penilaian kegiatan kurikulm
Tujuan Pendidikan Nasional di Indonesia
bersumber pada pandangan dan cara hidup manusia Indonesia yakni Pancasila.
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuandan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.Untuk mewujudkan tujuan pendidikan itu,
perlu lah sebuah kurikulum. Agar kurikulum dan pembelajaran bisa berjalan
dengan baik maka perlu adanya managemen kurikulum dan pembelajaran.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengembangan kurikulum meupakan proses
prencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik
Pengembangan kurikulum mencangkup perencanaan, penerapan dan evaluasi.Dalam
mengembangan kurikulum tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia
pendidikan saja, tetapi juga banyak orang,yang merasa berkepentingan dengan
pendidikan. Dan dengan
prinsip-prinsip diatas dapat mengembangkan kurikulum yang dapat di
implementasikan kedalam implementasi kurikulum.DalamImplikasi kurikulum dipengaruhi
oleh tiga faktor yaitu :Karakteristik kurikulum, Strategi implementasi, Karakteristik pengguna kurikulum. Dan Ruang
Lingkup Manajement
Kurikulum dan PembelajaranPerencanaan, Pelaksanaan, Penilaian
kegiatan kurikulum.
3.2 Saran
Seyogyanyaparamahasiswamapunpengajardanstafpendidik,
supayamemahamibetultentangmanajementkurikulum, agar
bisamenjadiacuangunamemperbaiki system pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Rohman, Muhammad
dansofanamri. 2012. Manajementpendidikan.
Jakarta: prestasipustaka